Monday, 21 November 2016

Menanam Stroberi (Growing Strawberries)

Stroberi saya kini..

Nah, guys setelah sekian lama, akhirnya hasil yang ditunggu-tunggu pun mulai muncul... 
ini dia stroberi ku sekarang.. 


Super Excited banget deh tiap lihat buahnya memerah. Biasanya, saya memanennya setelah buah nya sudah merah sempurna. Untuk panennya sendiri, saya usahakan supaya tiap hari ada yang dipanen, jadi hari bisa makan stroberi segar. Selain itu, karena di pencampuran tanah pas menanam saya tambahkan potongan kulit buah pisang, dan sitambah dengan sinar matahari yang cukup jadi buah yang dihasilkan tidak asam,. NAh, teman-teman, seperti apa stroberimu sekarang.??

Wednesday, 7 September 2016

Merawat Strawberry di polibag

Masih tentang stroberi…
Stroberi merupakan salah satu tanaman populer, bagi  pecinta tanaman. Buah kecil nan mungil ini berasal dari Benua Amerika. Tidak heran jika Stroberi banyak dijadikan tanaman pekarangan di Amerika. Nah, beruntung sekarang stroberi sudah sampai ke negara kita, bahkan di Indonesia ada beberapa daerah yang sudah dikenal sebagai penghasil stroberi. Kali ini kita akan membahas dari awal sampai akhir perawat.

  1. Pilih bibit yang bagus. Awalnya saya mempunyai 4 batang stroberi yang saya beli dari penjual. Karena ingin buru-buru memperbanyak saya tidak mempedulikan ukuran indukan yang ingin diperbanyak. Ternyata setelah semakin lama (semakin mengerti juga) ternyata anakan (sulur) dari induk yang bagus (dalam artian, mahkotanya besar, daunnya lebar, sulurnya panjang kira-kira 30 cm) akan menghasilkan anakan yang bagus juga. Jadinya lebih tahan terhadap penyakit dan lebih cepat bertumbuh.
  2. Tempat yang saya gunakan adalah pot dan polibag ukuran sedang, dengan diameter 20 cm. Saran saya, pot yang digunakan jangan terlalu kecil, tetapi pilihlah ukuran sedang hingga besar. Karena stroberi memiliki umur yang agak panjang (bisa lebih dari 1 tahun), jadi saya sarankan dalam 1 pot/polibag sedang jangan menanam terlalu banyak, cukup 1 sampai 3 tanaman saja, supaya dapat bertumbuh dengan maksimal.
  3. Tanah yang saya gunakan adalah campuran kompos , top soil dan sedikit tanah liat.  Di bagian permukaannya saya buat serabut kelapa, namun ini bisa juga diganti dengan jerami dll. Ini menjaga kelembapan tanah. Selain itu juga menjaga supaya buah tidak nantinya tidak kena ke tanah.
  4. Menanam stroberi ada rahasianya, yaitu jangan sampai mahkotanya ikut tertanam. Tetapi sebaliknya, akar harus sepenuhnya tertutup dengan tanah. Artinya, menanam stroberi tidak boleh terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Ini menjadi kesalahan saya diawal. Saya menanam terlalu dalam sampai menutupi mahkota (crown), sehingga bakal daun (daun muda) sebagian busuk dan beberapa bunga dan sulur baru juga gagal.
  5. Tempatkan stroberi di lokasi yang mendapat minimal 6 jam cahaya matahari langsung. Ini sudah saya coba, awalnya saya menempatkan di lokasi yang mendapat sedikit cahaya matahari langsung (kira-kira 3 jam). Hasilnya adalah, batang tanaman kurus, dan sulur yang tumbuh juga pendek. Setelah saya pindahkan ke tempat yang tepat, tanaman bertumbuh lebih cepat, daun dan batangnya juga lebih sehat dan besar. Selain dari faktor perawatan yang rutin, aku pikir cahaya matahari memang memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan.
  6. Siramlah secara teratur.Saat kemarau, saya menyiramnya 2 kali sehari. Ingat, stroberi tidak suka terlalu kering ataupun terlalu basah. Jadi menyiramnya jangan sampai airnya menggenang di pot yaa, secukupnya saja. Saya sering menyiramnya dengan air bekas pencucian beras. Dari artikel yang saya baca, ini bagus untuk pertumbuhan akar dan buah.
  7. Pangkas sulur yang berlebihan. Daun yang sudah tua juga. Hal ini dilakukan supaya nutrisinya tidak tersita semuanya ke sulur. Saya biasanya meninggalkan maksimal 2 sulur, selebihnya saya potong. Saya memotongnya menggunakan gunting.
  8. Pada usia kira-kira 2 bulan, stroberi akan belajar berbunga. Namun, menurut saran dari peneliti-peneliti stroberi, bunga pertama harus dipangkas, supaya stroberi fokus dulu ke pertumbuhan batang yang kuat, juga supaya tanaman semakin dewasa. Tetapi kalau tidak sabar ingin menikmati buahnya, kamu bisa membiarkan beberapa bunga menjadi buah.
Jika buahnya sudah 70 – 100 % berwarna merah, itu tandanya sudah bisa dipetik.
Tanaman strawberryku sekarang

Oh iya, teman-teman, jangan lupa untuk rutin memperhatikan tanaman stroberimu ya,. Jika sudah waktuya menyiram, segeralah siram, jika waktunya memotong sulur yang berlebih, segeralah memotongnya. Jika tanaman butuh pupuk, segeralah memupuknya. Jika sudah waktunya panen, segeralah memanennya, supaya tidak ditikung sama burung, hehehe.

Nah, selamat bertanam.. 

Monday, 20 June 2016

Pengalaman bertanam stroberi di polibag/pot

Pengalaman bertanam stroberi di polibag/pot

Hallo everyone. Selamat datang di blog saya. Informasi yang akan saya bagikan kali ini mengenai bertanam. Bertanam menjadi hobby sebagian orang, termasuk saya. Saya senang bertanam, dan stroberi adalah cinta pertama saya dalam bertanam. Buah mungil nan eksotis ini menarik hati saya untuk menanam dan merawatnya. Ini dia cerita nya.
Cerita ini dimulai ketika saya duduk di kelas X SMA (sekarang sudah agak tua, hehe ). Saat hendak ke rumah salah seorang teman, kami melewati halaman orang (saya tidak kenal) dan melihat buah merah yang unik. Saya bertanya ke teman,”Apa itu?”, dia menjawab, “Itu adalah stroberi”. (maklum, saat itu baru pertama kalinya saya melihat pohon strawberry, jadi katronya kelihatan jelas, hehe). Mulai saat itu,saya mulai tertarik untuk menanamnya. Kebetulan, salah seorang teman saya ternyata punya,. Jadi saya merayu dan sedikit memohon supaya dia mau membawakannya untuk saya. Akhirnya,, taraaa… saya punya satu. Segera setelah sampai dirumah, saya menanamnya di polibag. Itu adalah tanaman pertama saya. Saat itu tanaman saya sempat berkembang. Namun, setelah kelas 3 SMA, saya menjadi lebih sibuk untuk persiapan UN, masuk Univ Negeri dan aktivitas lainnya, sehingga perhatian ke si strawberry berkurang, tanaman-tanaman tersebut akhirnya mati. Itu karna stroberi butuh perawatan yang rutin.
Saya melanjutkan pendidikan ke Medan, saya beberapa kali berpikir untuk menanam stroberi namun tidak terealisasi, hingga pada suatu hari saya dan teman-teman liburan ke Tanah Karo (rumah teman). Di halaman belakang mereka tumbuh strawberry. Melihat itu, mata saya langsung berbinar, dan saya terseyum penuh semangat. Dalam pikiran saya , “Apapun caranya, ini pasti saya bawa pulang”. Saya meminta kepada pemilik rumah, dia memberikannya.
Selang beberapa minggu, tanaman tersebut mati. Saya membaca beberapa blog, saya baru tahu saat itu bahwa strawberry cocok di daerah dataran tinggi (900 hingga 2000m dpl) dan suhu udara kira2 200C (daerah sejuk) Sementara tempat saya tinggal di daerah yg sangat panas. Namun bukan berarti strawberry tidak bisa hidup di dataran rendah ya gais, hanya saja butuh perawatan ekstra. Seperti, Jika strawberrynya dehidrasi alias kekeringan segera spraykan air bersih, kemudian bawa ke tempat yang teduh.
Cerita ini berlanjut setelah selesai kuliah. Saya memutuskan untuk mencari pekerjaan di kampung halaman saya yang indah (Samosir,, hehe). Kemudian, timbul kembali keinginan untuk bertanam. Saya mencari informasi kesana-sini tentang penjual bibit stroberi. Setelah sekian lama, saya mendapatkannya. Saya membeli 1 pot strawberry berisi 4 batang stroberi dengan harga 20rb. Beberapa hari kemudian, beberapa stroberi nya ada yang mati karena kurang cahaya matahari padahal saya menyiram rutin (lha iya, kan tanahnya jadi becek sehingga tanamannya busuk). Ada juga yang pertumbuhannya tidak baik. Setelah saya membaca beberapa blog, saya mendapati penyebabnya adalah banyak cacing di dalam pot saya. Akhirnya si cacing saya singkirkan dan mengganti tanahnya. Hal lain lagi adalah, saya menanam stroberinya terlau dalam, sehingga crown-nya tertutup tanah, jadi bakal daun dan bunga gagal bertumbuh. Ini kesalahan yang sering terjadi bagi pemula seperti saya. Menanam stroberi yang tepat adalah, crown-nya tidak ikut tertanam (tidak terlalu dalam), tetapi juga akar tidak boleh nampak (tidak terlalu dangkal). Jadi gunakanlah tanah dengan tepat sehingga stroberinya dapat bertumbuh dengan baik.

Ini dia tanaman stroberiku

Stroberi telah menghasikan sulur baru



Itu dia pengalaman saya menanam stroberi. Setelah beberapa bulan, stroberi saya sekarang sudah ada 12 batang. Aku sungguh bahagia (ini adalah pencapaian yang baik setelah stroberinya ada beberapa yang mati). Aku harap pembaca tetap semangat melakukan apa yang menjadi hobbynya dan semakin memperkaya ilmunya.  Semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.. 

Wednesday, 12 November 2014

drama sekolah minggu Anak yang hilang

Anak  yang  hilang
Para pemain:
Ayah   
Ibu      
Anak bungsu (Yoda )
Anak sulung (Yudha)
Teman-teman anak bungsu :
Anggi
Boy
Nugi
Mia
Pedagang         :


Naskah Drama
Babak I:
(Anak bungsu  duduk di ruangan dan terlihat gelisah. Anak sulung datang dan duduk di ruangan. Kemudian memperhatikan adiknya )
Yudha  : Kamu  kenapa Yod, ? Dari tadi koq mondar-mandir aja? Udah kaya setrikaan.
Yoda    : Aku lagi galau bang.
Yudha  : Hari gini masih galau?
 Emang Galau kenapa kamu?
Yoda   : Aku bosan dikampung bang. Orang-orang di kampung ini gak berkembang.  Aku mau ke kota       aja. Pasti kalo dikota aku bisa sukses..
Yudha  : Sok iya kamu.. mending kamu ikut kerja ke ladang kaya aku. Bisa menghasilkan uang.
            Kan masih banyak ladang kita yang belum dikerjakan.
Yoda    : Hahaha..kerja di ladang?? Gak level .. masa orang ganteng disuruh ke ladang??
            Pokoknya aku mau ke kota. Aku akan minta uang  ke Ayah dan berangkat ke kota.
Yudha              : Terserah mu lah. Semoga gak dikasih (kemudian pergi dari ruang tamu)
Babak II:
( ayah dan ibu sedang duduk di ruang tamu. Ayah membaca Koran. Kemudian, Yoda datang)
Yoda    : Pagi Ayah, pagi Ma…
Ayah & ibu      : Hmmm.. (ayah tetap membaca koran)
(Yoda duduk disamping ayahnya)
Ibu       : Tumben anak mama bangun pagi..
Yoda    : Biasa, calon orang sukses.
  Ayah..
Ayah    : Apa?
Yoda    : Aku mau minta uang.
Ayah    : loh, kmarin kan sudah. Buat apalagi??
Yoda    : Aku mau minta seluruh uang ku. Aku mau pergi ke kota. Dan menjadi pengusaha sukses disana.
(Yudha memasuki ruangan )
Yudha  : Jangan kasih yah. Paling juga nanti dihabisin.
Yoda    : Heh, kamu tuh yang ga mau berkembang. Hanya mau tinggal  di desa terus..
Ibu       : sudah.. sudah,, jangan berantam..
Jangan dikasih pak, nanti dia disana kalo sakit gimana?
Yoda    : Ayolah Ayah, Bu…
            Aku pasti bisa sukses. Dari pada disini aku ga kerja apa-apa, lebih baik aku ke kota..
            Kalo ga dikasih Yoda akan marah dan ga mau makan..
Yudha  : biarin kamu ga usah makan,, biar aku yang ngabisin makanan mu.
Ayah    : Sudahlah, hmm.. Ayah akan kasih kamu warisan. Tapi harus dipergunakan dengan baik
(ayah pergi mengambil uang. Sementara itu, Yoda senang dan berkata yes..)
Ayah    : Ini warisan kamu (memberi uang tersebut kepada Yoda) Ingat pesan ayah, harus dipergunakan dengan baik.
Yoda    : Trimakasih Yah, Bu. Aku akan memberesi barang dan pergi. ( pergi kebelakang dan mengambil tas. Kemudian kembali dan menyalami ayah, ibu dan Yudha)
Ibu       : hati-hati ya nak, jangan lupa makan,, jaga kesehatan yaa…
Yoda    : Iy ma,, pergi ya semuanya.. (yoda pergi sambil melambaikan tangan)

Babak III:
Yoda dikota
Yoda    : Laper…(sambil memegang perutnya. Melihat warung) makan dulu deh.. kan banyak uang..
            Bu.. mau makan neh.. cpat yaa..
Penjual : ini bang.. (membawa makanan)
Yoda    : Enaknya punya banyak uang.. mau makan gampang, mau beli gampang, semuanya serba   gampang. Panggil teman-teman dulu deh, biar bisa senang-senang.
(menelpon teman-temannya)
Yoda    : halo,, lagi dimana mas bro?? … makan-makan yoo… masalah uang gampang… iy.. aku yang bayarin
(kemudian teman-temannya datang. Menyalami teman-temannya, Anggi, Boy, dan Nugi )
Yoda    : Ayo teman-teman.. makan sepuasnya. Semua gratis…
bu, minumannya antar kesini.
(Yoda sudah agak mabuk dan melihat anak cewek lewat)
wah, cantik nya,siapa namanya?? Aku mau dia jadi pacar ku..
Anggi   : asal ada uang, semua bisa di urus bos..
Yoda    : Tolong urus dia. Nanti aku kasih uang.
Anggi   : (mendekati Mia) Bos q suka sama mu, mau ga jadi pacarnya?
Mia      : ga mau ah, jelek kaya gitu..
Anggi   : jelek-jelek gitu, uangnya banyak..
Mia      : mmm… mau deh…
(Yoda dan Mia bersalaman dan duduk bersama-sama yoda  membagi-bagi uangnya. semua bersenang-senang . kemudian, satu persatu temannya meninggalkan dia.)
Yoda    : Bu.. bir nya tambah…(tidak dijawab)
            Bu .. birnya ditambah dong..
Pedagang : Apa mau tambah lagi? Bon mu udah bengkak, mau tambah lagi…??
            Bayar dulu utang-utang kamu ini..kalo ga bisa bayar, sekarang kamu pergi dari sini.!
(Yoda keluar dengan langkah yang sempoyongan dan bingung mau kemana..
Dia berusaha menelpon teman-temannya, tetapi tak ada yang mengangkat. Sementara itu, penjual kembali datang.
Penjual : Kalo kamu ga bisa bayar utang-utangmu, minta semua barang-barang mu.. cepat!!!
 Hp, jam, sepatu, minta semua…!!
Yoda    : uang ku sudah habis. semua barang ku sudah diambil. Teman-temanku ga ada yang bisa dihubungin. Mau kmana lah aku ini.??
Cari kerja aja deh..
Yoda    : Bu, adakah pekerjaan untuk ku??
Bu Noni           : aku ini pengusaha babi, kamu mau gak menjaga babi-babi q??
Yoda    :Mau bu. Pokoknya saya bisa makan.. Trimakasih bu
(Yoda  sedang memberi makan babi)
Yoda    : Aku sangat  lapar.. aku akan makan nasi babi ini, walau pun ga enak, yang penting makan
(hampir memakan nasi babi tersebut tetapi terlihat oleh Bu Noni)
Bu Noni : (Membentak) kamu kan saya suruh ngasih makan ternakku. Kenapa jadi kamu yang makan??
Yoda    : Saya lapar bu,. Bisa kan saya makan sedikit aja…
Bu Noni:  Tidak bisa.. sekarang kamu saya pecat. Dasar pegawai tidak becus.. pergi sana. (Yoda pergi)
(lagu lelah meniti kepuasan diri)
(Yoda berjalan dengan lunglai. Pakaiannya compang-camping.  Dia tidak tau lagi mau kemana. Kemudian dia menjadi pengemis, tetapi semua orang yang lewat tidak memperdulikannya)
Yoda    : dirumah bapaku, lengkap segala makanan dan minuman yang enak. Aku juga bisa memakai pakaian yang mahal-mahal. Tetapi sekarang, aku sengsara dan menderita.
            Baiklah aku pergi ke rumah Ayahku, walaupun aku tidak bisa menjadi anaknya lagi, aku mau jadi pembantunya.
Babak IV
(ayah dan Ibu sedang duduk di ruangan. Sementara itu anak bungsu datang dengan perlahan)
Ayah    : bu, bukannya itu anak kita??
Ibu       : iya ayah, sepertinya itu Yoda.
(yoda mendekat)
Ibu       : anakku.. engkau kah itu??
Yoda    : ayah.. ibu..
Ini aku, aku telah menghabiskan harta yang engkau berikan. Aku gtelah berdosa.. ampuni aku ayah..
Ayah    : (memeluk Yoda) anakku, syukurlah engkau kembali. Aku sangat merindukanmu. (kemudian mereka duduk) Bi..
Bibi      : ya, Tuan..
Ayah    : Ambilkanlah pakaian yang baru untuk anakku. Dan undanglah semua orang, supaya kita berpesta dan bersukacita.
Bibi      : baik tuan.
(Mereka bersukacita. Kemudian datanglah anak sulung)
Yudha  : (masih di depan) bi, rumahku kita koq rame?? Ada apa yaa?
Bibi      : adik Tuan sudah pulang, Tuan.. tadi dia datang dengan pakaian compang-camping
(geram…)
Yudha  : ayah.. apa-apaan ini??
Ayah    : marilah anakku.. makan lah
Yudha  : sudah bertahun-tahun aku bekerja disini, tetapi tidak pernah dibuat pesta untukku. Tapi dia(menunjuk si bungsu) yang sudah menghabiskan uang ayah, maka ayah memestakannya. Ini tidak adil.
Ayah    : yudha, selama kamu bersama denganku, maka segala milikku addalah milikmu juga. Kita patut bersukacita karna adikmu yang hilang telah kembali lagi
(yudha menyalam dan memeluk adiknya dan mereka bersukacita..)